Kasus Kanibalisme dan Mutilasi Brutal di Garut Masyarakat setempat di Garut, Jawa Barat, sangat terkejut dengan kasus mutilasi brutal baru-baru ini. Di Desa Bantar Limus, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Garut, seorang pria berusia 23 tahun bernama R ditemukan dengan tubuhnya dimutilasi. Polres Garut menangkap tersangka yang diduga menderita gangguan jiwa (ODGJ).
Detail kejadian Kasus Kanibalisme dan Mutilasi Brutal:
TKP Kasus Kanibalisme dan Mutilasi Brutal:
Mayat korban ditemukan di dua belas bagian berbeda di tempat kejadian, dan telah diproses oleh Kepolisian Resor Garut. Pemucatan dilakukan dengan menggunakan benda tajam yang dikumpulkan dari pembuat besi, yang digunakan sebagai peninggalan pemiliknya.
Kanibalisme :
Tersangka diketahui telah memakan sebagian kecil daging korban selama penangkapan. Ini adalah tindakan kanibalisme yang telah meningkatkan tingkat kejahatan yang sangat mengerikan.
Investigasi Kriminal:
Polres Garut yang dipimpin AKBP Rohman Yonky Dilatha sedang menyelidiki motif mutilasi. Mereka belum memahami sepenuhnya alasan atau karakteristik hubungan antara pelaku dan korban. Karena ada indikasi gangguan jiwa selama penangkapan, tersangka akan menjalani pemeriksaan kesehatan jiwa.
Warga Sekitar Mengira Sedang Memotong Ayam Peristiwa tragis kasus ODGJ mutilasi ODGJ di Garut terungkap pertama kali oleh warga yang menyaksikannya.
Nining (43), seorang warga, menemukan pelaku memutilasi korban di pinggir jalan.
Mula-mula, Nining mengira pelaku memotong daging ayam dari jarak jauh.
Setelah dihampiri, Nining terkejut melihat pelaku sedang memotong tubuh manusia.
Saya pernah melihat seseorang memotong daging di pinggir jalan, kira-kira motong daging ayam.
Salah satu saksi warga, Nining, berkata, “Kaget Ya Allah, ternyata daging manusia. Ada kepalanya. Saya langsung lari.”
Alat Mutilasi
Menurut Kasat Reskrim Polres Garut, mereka masih mengumpulkan rekaman CCTV untuk mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana tersangka memutilasi korban.
Tersangka melakukan perbuatannya dengan pisau yang diambil dari rumah warga yang ditinggalkan pemiliknya, kata Ari.
Dia mengatakan bahwa rumah biasanya digunakan sebagai gudang penyimpanan atau tempat membuat perkakas.
Ari menyatakan, “Tersangka mendapatkan senjata tajam kalau kita perkirakan dari TKP karena rumahnya pandai besi, artinya tukang membuat senjata tajam.”
Jenazah korban saat ini berada di RSUP Dr. Slamet Garut untuk diautopsi guna mengidentifikasi korban dan mengungkap detail kasus.
Kasus ini mendapat banyak perhatian media karena sifatnya yang kejam dan keterlibatannya dalam kanibalisme. Ini meningkatkan kekhawatiran tentang kesehatan mental dan bagaimana menangani orang dengan masalah psikologis di masyarakat.